Apakah
mungkin membuat mesin menjadi cerdas?
Pada
awal mula di ciptakannya mesin cerdas ( Artificial Intelligence )atau kita
kenal kecerdasan buatan banyak para peneliti yang mengalami kegagalan demi kegagalan
dalam menciptakan hal tersebut dikarenakan mesin komputer tradisional bekerja
dengan cara yang sangat berbeda dengan penalaran manusia. Kunci dari mesin
cerdas ialah terletak pada pemahaman tentang detail-detail dari cara kerja otak
manusia dan mensimulasikannya dengan jaringan syaraf tiruan.
Pada
tahun 1940an kita kenal dengan peneliti ternama komputer modern yaitu Alan
Turing, yang lahir di Inggris 1912. Alan Turing menciptakan kecerdasan buatan
pada tahun 1936 pada saat menempuh Ph.D di Princeton University, setelah itu
dia direkrut oleh pemerintah Britain untuk memecahkan suatu code, yaitu enigma
yang mana pada saat itu tak bisa di pecahkan oleh negara sekutu manapun.
Alan
Turing berhasil menciptakan komputer dengan menggunakan kecerdasan buatan
pertama kali pada tahun 1939 untuk memecahkan code enigma. Tahun berlalu,
kecerdasan buatan semakin dikembangkan oleh beberapa peneliti salah satu
contohnya dibentuknya konferensi di kampus Dartmouth College pada musim panas
1956. Menurut beberapa ahli bahwa komputer memiliki potensi yang luar biasa
dalam menyelesaikan masalah komputasi seperti aljabar,memecahkan beberapa
logika bahkan berbicara inggris sehingga mereka sangat optimis pada bidang ini.
Mesin
dapat dikatakan cerdas bila dapat memberikan solusi permasalahan yang manusia
hadapi, untuk itu mesin cerdas membutuhkan knowledge
base yang cukup untuk menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang
dialami manusia. Kecerdasan buatan ini harus dilengkapi dengan sekumpulan
pengetahuan yang ada pada basis pengetahuan dan memiliki motor inferensi
sehingga dapat menarik kesimpulan berdasarkan basis pengetahuan tadi.
Komputer modern saat ini
telah mengandung berbagai macam teknologi dan algoritma yang sudah komplex
dibandingkan awal mula mesin komputer jaman dahulu. Seiringnya jaman mesin
berevolusi dengan sangat cepat guna memenuhi kebutuhan manusia dalam melakukan
beberapa pekerjaan. Menurut Professor Shlomo Maital, Peneliti senior dari
S.Neaman Institut menyatakan bahwa ada 2 kecerdasan salah satunya yaitu
kemampuan untuk belajar, kedua ialah kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
dan di area tersebut mesin bisa lebih cerdas dari pada manusia.
Seperti
kejadian pada 10 Februari 1996 ketika Super computer IBM yang dikenal sebagai
Deep Blue mampu mengalahkan juara catur dunia yaitu Garry Kasparov pada permain
pertama dari 6 permainan. Mesin tidak terbatasi oleh keadaan fisik layaknya
manusia yang butuh istirahat, mesin bisa mengolah,menganalisa,menghitung,dsb
dengan secara kontan secara 24jam sedangkan manusia tidak bisa. Oleh karena itu
pada aspek tersebut mesin lebih unggul dari pada manusia. Akan tetapi tidak
semua aspek mesin lebih cerdas dari manusia, salah satu contohnya ialah manusia
memiliki yang namanya insting sedangkan mesin tidak. Manusia mampu
berkreativitas diluar dari pengetahuan dasar mereka sedangkan mesin harus
diprogram terlebih dahulu.
Kesimpulan
menurut penulis adalah bahwasannya sebuah mesin bisa dibuat menjadi cerdas
dengan cara memasukan pengetahuan-pengetahuan yang ada dan berdasarkan fakta
dengan tepat sehingga mesin tersebut bisa menginferensikan permasalahan yang
ada lalu menciptakan solusi yang optimal. Tentunya dengan dibantu dengan device
yang mumpuni sehingga perolehan solusi akan didapat dengan cepat dan tepat dan
apakah mesin bisa lebih cerdas dari manusia? kenyatannya mesin bisa lebih
cerdas dan tidak. Bisa lebih cerdas jika mesin itu di beri knowledge yang lebih dari manusia itu sendiri, Tidak lebih cerdas
karena mesin bersifat kaku / programmable. Mesin tidak memiliki insting /
penalaran layaknya manusia jika mesin itu menghadapi sebuah keputusan yang
belum terprogram, maka hal tersebut menjadi jalan buntu bagi mesin itu sendiri
sedangkan manusia selalu mencari alternatif lain dengan menggunakan insting /
penalarannya.
No comments:
Post a Comment