Jelaskan
Implementasi Kegunaan Algoritma DES, RSA dan PGP di Bidang Keamanan Data/ Jaringan
/ Sistem Operasi.
·
Implementasi
Algoritma RSA
Seiring perkembangan zaman, segala sesuatu dapat lebih mudah dilakukan,
contohnya dalam bidang komunikasi. Dahulu kita masih menggunakan surat
untuk berkomunikasi. Sekarang kita dapat melakukan komunikasi jarak jauh
dimana pun dan kapan pun dengan cepat. Seperti email, layanan pesan singkat,
dan internet merupakan bentuk kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi.
Pada proses pengiriman data (pesan) terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu kerahasiaan, integritas data, autentikasi dan non
repudiasi. Maka dari itu dibutuhkan sebuah proses penyandian atau pengkodean
pesan sebelum dilakukan suatu proses pengiriman. Sehingga pesan yang dikirim
terjaga informasi nya dari orang yang tidak berhak mengakses, serta menjaga
integritas pesan tersebut.
Contoh implementasi RSA adalah sebuah sistem purwarupa mail server dengan
kliennya. Mail client dapat melakukan metode enkripsi - dekripsi menggunakan
algoritma RSA pada isi pesan bertipe plaintext. Langkah yang dilakukan adalah
pertama, mengunduh email dari Google server kemudian mengenkripsi pesan
tersebut. Kedua, pesan yang telah dienkripsi selanjutnya akan didekripsi untuk
membuktikan pesan tersebut masih sama dengan pesan asli sebelum dienkripsi
dengan menggunakan kunci yang sama.
Program aplikasi enkripsi dan dekripsi email ini dibuat untuk menerapkan ilmu pelajaran
kriptografi, yaitu sebuah seni dan bidang keilmuan dalam penyandian informasi
atau pesan dengan tujuan menjaga keamanannya. Perangkat lunak ini hanya
mengamankan isi pesan masuk email bukan mengamankan jalur transfer email. Dalam
aplikasi ini telah dibuktikan bahwa pesan dapat dienkripsi dengan menggunakan
kunci sehingga pesan yang pada awalnya adalah pesan asli diubah menjadi pesan
rahasia. Kemudian, untuk mengembalikan pesan tersebut menjadi pesan asli lagi
harus menggunakan kunci yang sama pada saat enkripsi tadi. Proses tersebut
dinamakan proses dekripsi. Saat mendekripsi pesan yang telah dienkripsi harus
memasukkan password terlebih dahulu, apabila masukan password salah pesan tidak
akan didekripsi. Untuk proses enkripsi maupun dekripsi pesan dengan memasukan
bit yang berbeda akan menghasilkan ciphertext yang berbeda pula, bahkan untuk
jumlah bit yang sama bisa menghasilkan ciphertext yang berbeda. Hal ini
dikarenakan nilai pembangkit kunci yaitu P dan Q berbeda apa bila masukan
bitnya juga berbeda. Jadi terdapat pengamanan ganda untuk membuka pesan
tersandi. Pesan kesalahan akan ditampilkan apabila terjadi kesalahan saat
memasukkan suatu nilai yang salah saat enkripsi atau dekripsi pesan. Saat
enkripsi masukan bit bernai kosong dan saat dekripsi masukan password salah.
·
Implementasi
Algoritma DES
Kemajuan teknologi internet sebagai media penghantar informasi telah
diadopsioleh hampir semua orang dewasa ini. Dimana informasi telah menjadi
sesuatu yang sangat berharga. Karena begitu berharganya suatu informasi, maka
informasi telah menjadi target serangan oleh para cracker. Karenanya, keamanan
suatu informasi menjadi sesuatu yang harus dijaga dengan baik. Pengamanan
informasi pada prinsipnya berfungsi untuk melindungi informasi agar siapapun
yang tidak berhak tidak dapat membaca, mengubahnya, atau menghapus informasi
tersebut.
Algoritma DES merupakan algoritma enkripsi yang paling banyak digunakan di
dunia yang diadopsi oleh NIST (National Institue of Standards and Technology)
sebagai standar pengolah informasi Federal AS. DES mentransformasikan input 64
bit dalam beberapa tahap enkripsi ke dalam output 64 bit. Dengan demikian, DES
termasuk block cipher. Dengan tahapan dan kunci yang sama, DES digunakan untuk
membalik enkripsi. Kunci internal pada algoritma DES dibangkitkan dari kunci eksternal
(external key) 64 bit. Skema global dari proses algoritma dalam algoritma DES,
terdapat kunci eksternal dan kunci internal. Kunci internal dibangkitkan dari
kunci eksternal yang diberikan oleh pengguna. Kunci internal dapat dibangkitkan
sebelum proses enkripsi ataupun bersamaan dengan proses enkripsi. Pada
algoritma DES proses dekripsi dan enkripsinya menggunakan kunci yang sama.
Proses dekripsi pada ciphertext merupakan proses kebalikan dari proses
enkripsi.
Implementasi DES adalah berupa suatu aplikasi perangkat lunak yang dibangun
dengan bahasa pemrograman Java yang bertujuan untuk melakukan enkripsi serta
dekripsi suatu informasi berbentuk file maupun teks sederhana. Langkah pertama,
data berupa teks diketikkan di tempat input teks, setelah itu klik tombol
Enkrip. Selanjutnya muncul tampilan untuk memasukkan password enkripsi. Data
teks yang telah dienkripsi menghasilkan karakter-karakter acak yang tidak dapat
dibaca/dimengerti. Selanjutnya, akan dilakukan proses pengembalian/dekripsi
agar karakter-karakter acak tersebut kembali seperti semula. Setelah klik
tombol dekripsi, lalu memasukkan password yang sama saat melakukan enkripsi
maka data teks kembali seperti bentuk aslinya dan dapat dibaca. Cara
selanjutnya dengan melakukan enkripsi-dekripsi data berbentuk file. Melakukan
pencarian lokasi file yang hendak dienkripsi. Setelah file ditemukan, maka
masukkan password. Lalu tekan tombol enkrip. Sama seperti proses enkripsi-dekripsi
teks, pada proses enkripsi-dekripsi File pun diminta untuk memasukkan password.
Pada saat melakukan dekripsi suatu file, lokasi (path) file yang telah
dienkripsi harus diketahui oleh aplikasi. Setelah itu akan diminta untuk
memasukkan password yang sama ketika melakukan enkripsi. Data file yang telah
didekripsi akan kembali seperti aslinya.
Dengan adanya implementasi yang dikembangkan DES berupa aplikasi kriptografi,
maka data-data penting dapat diamankan (dienkripsi) ketika hendak dikirim
melalui media internet. Selain itu proses enkripsi dan dekripsi file maupun
teks, pada prinsipnya memiliki mekanisme proses yang sama. Waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan enkripsi maupun dekripsi file/teks sederhana pun
adalah relatif sama.
·
Implementasi
Algoritma PGP
Ada banyak cara untuk berkomunikasi antara satu orang dengan orang lain. Salah
satunya ialah menggunakan layanan pesan elektronik atau yang lebih dikenal
dengan SMS(Short Message Service). Kirim terima pesan lewat SMS layaknya
pengiriman surat via pos dimana surat yang dikirim tidak terjamin
kerahasiaannya dan setiap orang dapat melakukan serangan untuk mengetahui isi
pesan yang dikirim. Pretty Good Privacy(PGP) menggunakan protokol yang
mengimplementasikan sistem kriptografi hybrid yang merupakan pecampuran
algoritma simetrik dan asimetrik dengan beberapa pilihan algoritma.
Penggunaan media SMS merupakan salah satu cara untuk melakukan proses kirim
terima pesan antar user. Adanya ketidakamanan pada setiap pengiriman pesan
dapat diatasi dengan menambahkan algoritma enkripsi dan dekripsi didalamnya.
Pemilihan algoritma,dan manajemen kunci yang baik akan sangat berpengaruh
terhadap tingkat keamanan dari isi pesan yang dikirim. Penggunaan protokol PGP
akan sangat membantu dalam manajemen kunci dimana isi pesan akan tetap aman
dengan menggunakan kunci yang selalu berganti tanpa harus adanya konfirmasi
kepada user tujuan dalam hal pergantiaannya dikarenakan kunci yang digunakan
tersebut dikirim dengan terlebih dahulu dienkripsi dengan menggunakan kunci
publik user tujuan. User juga akan merasa seperti mengirim SMS seperti biasa
tidak harus memasukan input kunci karena kunci sesi yang digunakan untuk
mengenkripsi pesan akan dibangkitkan secara otomatis didalam protokol itu
sendiri. Hal serupa juga terjadi di pihak user tujuan karena kunci sesi yang
dienkripsi menggunakan public key-nya akan didekripsi secara otomatis di dalam
protokol yang kemudian akan digunakan untuk mendekripsi pesan pada algoritma
AES secara otomatis pula, sehingga kedua belah pihak tidak perlu memasukkan
kunci apapun secara manual pada proses enkripsi dan dekripsi pesan yang
menggunakan AES 128 bit.
DAFTAR PUSTAKA :
No comments:
Post a Comment